Masukan buat pemerintah agar harga cabai tidak naik tinggi

Sejumlah hal harus dilakukan pemerintah untuk bisa meredam lonjakan harga cabai.

Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Achmad Nur Hidayat. (Gelora Media Center)

Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Achmad Nur Hidayat. (Gelora Media Center)

 

Wowsiap.com – Sejumlah hal harus dilakukan pemerintah untuk bisa meredam lonjakan harga cabai. Yang pertama, Kementerian Pertanian perlu memiliki database ketersediaan bahan pangan yang terpercaya. 

“Selama ini, database Kementan seringkali bias,” kata Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Achmad Nur Hidayat. Dimana pada data Juni 2022, harga cabai tercatat masih mengalami surplus secara nasional.

Namun kenaikan harga terjadi merata di seluruh provinsi. Yang kedua, pemerintah harus berfikir komprehensif dalam urusan tata niaga cabai dan bahan pokok lainnya. Sebab, hal Ini bukan persoalan pasokan semata.

Baca juga berita terkini Kementrian pertanian di wowsiap.com

Curah Hujan

Dia menegaskan, kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak bulan lalu. Kementan sudah mengambil tindakan, namun belum memadai. Sebelumnya, Direktur Sayuran dan Tanaman berhasiat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan Tommy Nugraha mengatakan, salah satu penyebab mengapa harga cabai naik adalah akibat curah hujan yang tinggi.

Hal itu membuat para petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pupuk.  agar cabai tidak terserang hama dan jamur. Pada saat itu, lanjutnya, Kementan juga berupaya untuk meningkatkan produksi agar harga turun.

Yakni dengan cara melakukan penyemprotan hama penyakit di sentra produksi cabai. Sementara, untuk menjaga ketersediaan stok cabai dilakukan dengan strategi mengirim stok cabai dari daerah yang surplus ke daerah yang minus.

Namun melihat kondisi kenaikan harga cabai sekarang ini, menunjukkan bahwa kinerja pemerintah yang sudah dilakukan belum maksimal. Sehingga harga-harga tidak turun bahkan naik lebih tajam.

Padahal, naiknya harga cabai yang tinggi, sangat merugikan bagi masyarakat yang daya belinya belum juga normal akibat pandemi.

Baca juga berita terkini kenaikan harga kebutuhan pokok di wowsiap.com

Namun persoalan distribusi, perilaku para spekulan dan ketercukupan. persediaan nasional. Indonesia membutuhkan Badan Pangan Nasional (BPN) yang lebih aktif. Sebab, saat ini BPN terkesan pasif dan belum memadai dalam melakukan pengawasan ketersediaan bahan pangan di pasar secara detail.

Kemudian yang ketiga, pemerintah perlu memberikan solusi jangka pendek melalui penyelenggaraan operasi pasar terbuka. Terutama di lokasi yang harga cabai tidak terkendali dengan sumber pasokan cabai dari daerah pemasok yang diketahui memiliki suplus.

Antara lain seperti Sumedang, Nganjuk, Demak dan Probolinggo. Seperti diketahui, harga cabai merah di berbagai daerah mengalami kenaikan tajam, khususnya di Aceh. Dimana harga cabai di Aceh saat ini menyentuh harga Rp 200 ribu /kg.

Hal ini membuat seolah harga cabai sedang mengamuk dan semakin pedas saja. Apa yang terjadi di lapangan, ternyata sangat berbeda dengan informasi yang disampaikan di SP2KP (Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok).

Dimana SP2KP dapat diakses melalui situs resmi Kementerian Perdagangan. Dimana dalam situs tersebut, Kemendag menginformasikan bahwa harga cabai per tanggal 13 Juli 2022 di Aceh berada di level Rp 110 ribu; Jakarta Rp 113 ribu; Jawa Barat Rp 119.262; Jawa Tengah Rp 77.250 dan Jawa Timur Rp 87.638. 

 

 

EDITOR : SA Susilo

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Saluran dengan UDitch dan Pemagaran dengan Pagar Beton 8cm oleh PT Unicon Precast Jawa Tengah

Jual Rumah Bandung Terpercaya: Temukan Properti Impian Anda dengan Keyakinan

Modifikasi Container dan Jual Container Bekas: Solusi Fleksibel untuk Kebutuhan Anda